Ini Campaign Atau Bukan ya?

Froyo Story
3 min readNov 16, 2020

Content marketing campaign merupakan evolusi dari strategi pemasaran di era modern. Content marketing campaign merupakan teknik pemasaran dalam membuat dan mendistribusikan konten yang relevan dan konsisten untuk menarik serta memperoleh audiens. Content marketing campaign bertujuan untuk menarik pelanggan dalam keuntungan berbisnis. Munculnya content marketing membuat banyak cara baru untuk menarik perhatian masyarakat. Yuk kita bahas mengenai insight menarik dibalik trend dunia marketing!

Baru-baru ini ada baliho besar bertulisan “Siap menjadi Nomor 1 di Indonesia” dengan muka Youtuber Arief Muhammad yang jadi viral. Kalian yang beneran mikir kalau Arief Muhammad akan nyalonin diri jadi Gubernur pasti merasa tertipu, karena ternyata baliho besar itu adalah salah satu cara brand fashion Preppstudio mem-branding usahanya. Akun berita di Instagram kaya Folkative dan USS Feeds juga meramaikan berita ini. Nah, hal-hal kaya gini sering bikin kita terkecoh, pas kita dikira konten biasa eh malah campaign.

Seiring berjalannya waktu, banyak campaign yang membuat kita “noleh” karena unik dan menarik. Terkadang campaign bisa terkesan seperti konten organik dan begitu juga sebaliknya. Cara mudah untuk mengetahui perbedaan kedua hal tersebut adalah, konten organik biasa dibuat secara natural dan tidak langsung mempromosikan brand secara mendetail. Campaign yang mirip dengan konten organik atau yang sering disebut sebagai “Organic look alike” biasanya akan mengandalkan media untuk memberikan exposure.

Media memainkan peran yang penting untuk memberikan exposure pada brand. Campaign bisa menjadi viral karena peran media massa, terlebih lagi akun berita di Instagram yang lebih simple. Pemberitaannya biasanya dikemas dengan strategi dan gimmick yang berpotensi viral. Strategi content marketing yang dilakukan oleh Preeppstudio diatas memanfaatkan media USSfeeds, ada sekitar 81.018 likes dan 1.280 users yang comment dalam postan ini.

Nggak cuma baliho besar milik Arief Muhammad, kalian inget nggak video “ibu-ibu berantem di kondangan” yang viral tahun 2019? Video ini sebenarnya teaser untuk iklan produk penyedap rasa lho! video ini sukses bikin orang-orang terkecoh. Video ini juga menggandeng media-media di Twitter dan Instagram untuk meningkatkan exposurenya. Melalui Twitter dengan account @ReceinAja video ini telah ditonton oleh 1,3 Miliar orang, telah di retweet sebanyak 22,9 ribu dan telah di like oleh 29,6 ribu orang. Hal ini menunjukan memanfaatkan media dapat meningkatkan exposure.

Kalau di liat-liat kedua contoh campaign di atas memang nggak seperti campaign yaaa, bisa banget bikin kita terkecoh. Campaign diatas ini bisa disebut dengan strategi viral marketing. Strategi viral marketing seperti ini terbukti memiliki hasil yang lebih efektif untuk menunjang brand awareness, bahkan bisa menguntungkan bagi sales. Viral marketing ini bergantung kepada konten yang menarik perhatian.

Waleh-weleh orang-orang makin kreatif aja ya sekarang, bisa ngebuat sebuah campaign product jadi pusat perhatian masyarakat. Jaman dulu mah iklan dibuat untuk ngeliatin produk ke masyarakat tapi kayanya sekarang campaign dibuat untuk menarik perhatian dan hal ini bisa ningkatin brand awareness, citra perusahaan sampai penjualan, wah efektif juga yaaa.

Mulai dari sekarang kalau ngeliat sesuatu di baliho maupun di media sosial harus cek-cek lagi yaaa! Bisa aja konten yang kalian kira video biasa adalah strategi marketing sebuah perusahaan. Kira-kira melihat beberapa contoh campaign viral di atas, Kalau kalian disuruh buat campaign, ide apa nih yang muncul di kepala kalian?

Well, apapun ide kalian yang penting harus menarik dan bikin orang penasaran biar kaya campaign di atas, selamat mencoba!

--

--