Instagram Feed & Instagram Stories? Pakai Yang Mana Ya?

Froyo Story
3 min readAug 9, 2019

Sejak tahun 2014, Instagram menjadi “staple food” untuk para social media savvy di seluruh dunia, termasuk orang Indonesia yang nggak bisa nggak ngescroll timeline Instagram setiap hari untuk ngelihat keseharian artis kesukaan atau temen-temennya. Selama beberapa tahun terakhir ini, Instagram terus menambahkan fitur-fitur yang ada selain fitur utama mereka yaitu Instagram Feed, sebut aja kayak IG TV, Highlight, Close Friend dan yang paling ampuh dan membuat platform sebelah alias Snapchat kalah telak adalah Instagram Stories.

Dua fitur yang paling sering digunakan oleh Instagram user nggak lain adalah Instagram Feed dan Instagram Stories, bagi mereka yang jeli melihat peluang usaha, dua fitur ini dilirik sebagai fitur yang potensial untuk beriklan. Konten yang menarik tentu aja jadi modal utamanya, baik dalam bentuk foto atau video. All you need is a good strategy, gimana caranya konten yang Kamu bikin sukses menarik perhatian audiens yang pada akhirnya bisa mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Lalu gimana sih cara bikin strategi yang mantab untuk Instagram Feed dan Instagram Stories kalian? Yuk, langsung cek di sini!

Instagram Feed
Instagram Feed adalah fitur klasik yang diperkenalkan oleh Instagram sejak pertama kali Instagram diciptakan. Instagram Feed cocok banget untuk membangun brand personality karena postingan kalian nggak akan hilang sampai kapan pun kecuali kalian sendiri yang hapus tentunya. Para content creator harus pintar-pintar menyusun strategi di Instagram Feed karena keseluruhan feed adalah visualisasi pertama suatu brand atau seseorang di mata audiens and it means a lot. Karena itu, Instagram Feed dibangun dengan strategi yang lebih mendalam daripada Instagram Stories, kalian diharuskan melihat dari segala aspek agar audience terus scrolling through our timeline.

Saat menyusun strategi, kalian harus stick to the objective kalo Instagram Feed itu lebih bertujuan untuk meraih sebanyak-banyaknya reach audiens dibandingkan meningkatkan level engagement. Ngikutin tren-tren medsos yang ada, it’a a must! Kalian pastinya dituntut up-to-date supaya bisa bikin konten Instagram Feed yang kece, misalnya dengan video singkat yang makin banyak dilihat orang di Instagram. Tapi tunggu dulu, kalian harus tau juga gimana behavior audiens di Instagram Feed, misalnya gimana kebiasaan mereka menyalakan suara saat mereka scrolling di Instagram feed, pastikan gunakan caption yang menarik perhatian di postingan video kalian.

Instagram Stories
Hampir berbanding terbalik dengan Instagram Feed, konten Instagram Stories cenderung nggak memerlukan strategi yang detail dan mendalam, lebih playful dan santai selain karena dalam 24 jam postingannya juga bakal hilang. Tapi bukan berarti nggak ada tantangannya, lho! Dengan durasi yang relatif singkat, konten yang dibuat harus bisa memikat apalagi sejak fitur dalam Instagram Stories di update, kalian bisa melakukan tanya jawab, pooling, bikin kuis, dan yang paling baru adalah fitur dimana kalian bisa join grup chat yang dibuat oleh pemosting pertama, jadi bisa keliatan kan kalo objective penggunaan Instagram Stories lebih untuk meningkatkan engagement, bukan untuk meningkatkan reach audiens.

Sebagai content creator yang tiap hari bergelut dengan media sosial, perbedaan dua fitur Instagram tersebut pastinya udah nggak asing lagi, soal pemilihan penggunaanya tergantung dari objective yang kalian tentukan. Apakah Instagram Feed demi meraih reach yang lebih banyak? Atau Instagram Stories demi meningkatkan level engagement?

--

--